Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education)

 Oke saatnya gue nyerah dan mulai menulis tentang ini.
Gara-gara seminar itu.

Ini apa yang gue sebut takdir,  Gue nyebur di dunia kaya gini . sebenernya gu mene gak suka. Mungkin karena proses penyampaiannya selama ini ga sesuai ama yang gue mau dan apa yang gue suka. Dan sekarang adalah saatnya gue membuat itu jadi apa yang gue suka dan ajadi apa yang gue mau dengan cara gue sendiri.

Welcome to PLS tere (again!)

Pendidikan sepanjang hayat, kalo gue mendefinisikan ini sebagai proses pembelajaran yang dimualai sejak kehidupan itu sendiri dimulai dan berakhir saat kehidupan manusia itu berakhir. maksud gue dengan kapan kehidupan itu dimulai adalah saat penyatuan antara sel sperma dan sel telur di dalam rahim ibu. Dan kapan kehidupan itu berakhir adalah saat kita mati. Saat kita baru memulai kehidupan, sebenarnya kita sudah memulai proses belajar itu. hanya saja tidak pernah kita sadari kalau kita itu sedang belajar. Contohnya begini, saat kita masih janin kita tidak bisa langsung mencerna makanan yang kita makan melalui plasenta kita. secara tidak pernah kita sadari sebenarnya kita beradaptasi dulu. Dan belajar untuk mencerna makanan tersebut. itu contoh kecilnya aja yah. masih banyak contoh-contoh lain yang ga mungkin gue tulis semua. pegel men!

Manusia adalah makhluk yang ga pernah berhenti belajar, kata dosen gue dan itu semua bener. Setiap hari manusia akan selalu belajar.Dengan tujuan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Nah kalo ini menurut Prof. Dr. Djuju Sudjana (Rest In Peace sir, maaf ujian tentang buku bapak saya belom lulus. Sumpah saya ga sanggup kalo harus ngapalin buku setebel itu)

Pendidikan  sepanjang hayat (life long education) adalah sebuah sistem pendidikan yang dilakukann oleh manusia ketika lahir sampai meninggal dunia. Pendidikan sepanjang hayat merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi. Melalui pendidikan sepanjang hayat, manusia selalu belajar melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau pengalaman yang telah dialami. Konsep pendidikan sepanjang hayat tidak mengenal batas usia, semua manusia baik yang masih kecil hingga lanjut usia tetap bisa menjadi peserta didik, karena cara belajar sepanjang hayat dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, dan oleh siapapun.
Nah jadi intinya proses pendidikan sepanjang hayat itu bukan hanya terjadi di dalam ruangan kelas aja. Tapi terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan melalui hal-hal yang terjadi dalam hidup kita sehari-har dan  pengalaman hiduplah kita bisa menarik banyak pelajaran. Dan proses pembelajaran pendidikan sepanjang hayat ini kalo yang murninya banget yah. mengacu pada definisi diatas, itu free. Tanpa biaya sedikitpun dan bisa diakses dan dilakukan oleh setiap manusia. Tanpa batasan usia, jenis kelamin, latar belakang ekonomi dll.

 Nah kalo ini prinsip-prinsip pendidikan sepanjang hayat, menurut pak Djudju lagi.

 oia buat yang penasaran kaya gimana sih pa Djudju Sudjana ini, gue kasih dah nih fotonya, beliau ini dosen senior banget di UPI, dan dosen-dosen gue ini murid2nya beliau pas mereka masih se unyu-unyu gue dulu.

a.       Pendidikan hanya akan berakhir apabila manusia telah meninggal dunia. (Tuh kan apa kata gue)
b.  Pendidikan sepanjang hayat merupakan motivasi yang kuat bagi peserta didik untuk merencanakan dan melakukan kegiatan belajar secara terorganisi dan sistimatis.    
c.   Kegiatan belajar bertujuan untuk mempeoleh, memperbaharui, dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang telah dimiliki.
d.  Pendidikan memiliki tujuan-tujuan berangkai dalam memenuhi kebutuhan belajar dan dalam mengembangkan kepuasan diri setiap manusia yang melakukan kegiatan belajar.
e.    Perolehan pendidikan merupakan prasyarat bagi perkembangan kehidupan manusia, baik untuk meningkatkan kemampuannya, agar manusia selalu melakukan kegiatan belajar guna memenuhi kebutuhan hidupnya. ( bekal buat hidup sehari-hari kan ).

Nah Kalo ini tahapan pendidikan sepanjang hayat yah:

1. Motivasi
    Motivasi adalah keinginan untuk mencapai sesuatu hal atau tujuan. Kalo misalnya dalam diri kita atau dalam diri peserta didik ga ada motivasi, maka proses pembelajaran pendidikan sepanjang hayat ga akan bisa tercapai dengan baik. Karena setiap melakukan sesuatu kebanyakan manusia akan memiliki tujuan tertentu. Kalo misalnya peserta didiknya ga punya motivasi atau semangat belajar, maka tugas pendidik adalah menjelaskan mengenai pentingnya materi yang dipelajari dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Perhatian Pada Pelajaran
   Nah setelah punya motivasi buat belajar, maka peserta didik harus memusatkan perhatiannya pada pelajaran yang sedang berlangsung. kalo ga pasti proses belajarnya bakal mengalami hambatan. Menurut Pak Djudju semuanya ini tergantung pada pembimbing, iya juga sih, kalo misalnya pembimbingnya cara ngajarnya bikin bete, ngantuk, jenuh, lapar, labil, dan memunculkan pikiran-pikiran aneh wajar kalo pelajarannya ga masuk. tapi menurut gue faktor dari peserta didiknya sendiri juga ngaruh banget. Misalnya peserta didiknya ada masalah pribadi sehingga masalah tersebut bisa mengalihkan perhatiannya dari pelajaran. ya itu juga ngaruh banget.

3. Menerima dan Mengingat
  Setelah memperhatikan pelajaran, seorang peserta didik akan mengerti dan menerima serta menyimpan dalam pikirannya. Tahap menerima dan mengingat ini harus terjadi pada diri orang yang sedang belajar. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan dan pengingatan ini, seperti struktur, makna, pengulangan pelajaran , dan interverensi.
4. Reproduksi
   Dalam proses belajar, seseorang tidak hanya harus menerima dan mengingat informasi baru saja, tetapi ia juga harus dapat menemukan kembali apa-apa yang pernah dia terima. Agar peserta didik mampu melakukan reproduksi, pendidik perlu menyajikan pengajarannya dengan cara yang mengesankan. 

5. Generalisasi
    Kalo menurut gue ini salah satu point penting banget dan emang tujuan dari belajar itu sendiri
    Pada tahap generalisasi ini, peserta didik harus mampu menerapkan hal yang telah dipelajari di tempat lain dan dalam ruang lingkup yang lebih luas. Generalisasi juga dapat diartikan penerapan hal yang telah dipelajari dari situasi yang satu ke situasi yang lain. 

6. Menerapkan apa yang telah diajarkan dan umpan balik, 
    Nah kalo yang ini, peserta didik atau kita nih sebagai individu harus mampu menerapkan apa yang sudah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.  Dan ngan kitamengoreksi dimana sih kekurangan kita sebelumunya. Dan memperbaikunya dengan apa yang sudah kita terima tadi. Umpan balik bisa diiterima dengan cara tes tertulis atau dengan melihat bagaimana cara individu atau pesert diaik memecahkan masalah hidupnya setelah dia menerima pelajaran tersebut.

sebenernya masi banyak banget. Nanti gue sambung laen kali. Kalo lagi mood nulis tentang ini. Makasih. 
       
    

Komentar

Unknown mengatakan…
KISAH NYATA ,
Aslamu alaikum wr wb..Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Bismillahirrahamaninrahim,,senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman2 melalui room ini,
sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property rumah tangga dan mencapai kesuksesan yang luar biasa,
mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki, namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang,
hingga suaatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa semua yng saya punya,
akhirnya saya menaggung utang ke pelanggan saya totalnya 470 juta dan di bank totalnya 800 juta ,
saya stress dan hamper bunuh diri anak saya 2 orng masih sekolah di smp dan sma,
istri saya pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anakanaknya ditengah tagihan utang yg menumpuk,
demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue,
ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang teman dan bercerita kepadanya,
Alhamdulilah beliau memberikan saran kepada saya, dulu katanya dia juga seperti saya stelah bergabung dengan KI WONGSO hidupnya kembali sukses,
awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama satu minggu saya berpikir dan melihat langsung hasilnya,
saya akhirnya bergabung dan menghubungi KI WONGSO di No +62852-9958-5055.
Semua petunjuk AKI saya ikuti dan hanya 3 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah Demi AllAH dan anak saya,
akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya, semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha,
kini saya kembali sukses terimaksih KI WONGSO saya tidak akan melupakan jasa AKI. JIKA TEMAN TEMAN BERMINAT,
YAKIN DAN PERCAYA INSYA ALLAH, SAYA SUDAH BUKTIKAN DEMI ALLAH SILAHKAN HUB KI WONGSO DI +62852-9958-5055. (TANPA TUMBAL/AMAN).

Postingan populer dari blog ini

Clariderm, Buat Yang Mau Putih Mending Ga Usah Nyoba

Review Home Snow Vanishing Cream

Review Vitacid 0.025 ( Retinoic Acid)