Gue Bingung Mau Apa Nonton di Televisi

Gue anak kost, dan gue jarang nonton tipi, gue lebih suka mengakses dunia maya sebagai sumber Informasi. Gue jarang nonton tivi. Karena gue bingung mau nonton apa di tipi. Gue paling suka sama acara di televisi lokal kaya O Channel dan B Channel, kalo stasiun TV nasional gue lebih suka NET. dan Kompas TV, sama Trans 7 untuk acara-acara tertentu. Sebenernya gue udah ngerasa banyak hal yang janggal sama acara televisi sejak taun 2008 lalu, jujur aja dulu gue sangat menikmati acara televisi dan menikmati acara humornya. Bahkan bisa ketawa ngakak, kalo sekarang gue malah ga bisa ngakak nonton acara humor di televisi. Gue pikir pada awalnya ada yang salah sama gue. Ternyata memang acara humor di televisi mengalami banyak kemunduran.
Ini adalah salah satu sample acara pertelevisian yang menurut gue kurang mendidik. Gue bukannya sok iye, sok keren atau sok banget oke dengan ga nonton dan salah satu orang yang anti dengan acara humor sarkas dan penuh kekerasan ini. Tapi buat gue acara ini emang kebanyakan ga manfaatnya daripada manfaatnya. Kenapa gue bilang ga ada manfaatnya? Karena kebanyakan acara-acara ini berisi bercandaan yang konyol dan mengarah pada pelecehan harga diri seseorang. Okelah dalam kehidupan sehari-hari kita memang sering kata-kataan dan saling mengejek. Tapi apakah ejekan yang sudah keterlaluan layak masuk televisi yang notabene adalah media sosial yang bisa diakses siapa saja. Mulai dari bercanda yang sarkas sampai pada rusak merusak properti dan kemudian menaburkan bedak dalam jumlah banyak ke kepala atau wajah seseorang. Padahal jelas-jelas itu sangat berbahaya buat sistem pernafasan. Dan itu ditertawakan dan dianggap lucu, padahal hal itu jelas-jelas hal yang miris dan memprihatinkan. Gue pernah buka website KPI, banyak keluhan masyarakat tentang acara demikian. Tapi kenapa KPI hanya menegur? Kenapa ga dicopot saja surat ijin tayangnya, jelas-jelas acaranya ga berubah mutunya meskipun udah ditegur berkali-kali. Dengan modal host cantik dan tampan tapi otak dan perilaku minus acara-acara beginian banyak yang menuai kesuksesan. Kalo disanggah, tapi mereka berpendidikan, bahkan ada dari mereka yang tamatan kampus negeri favorit. Mungkin mereka punya gelar akademik, tapi yang dinilai bukan gelar akademiknya. Gelar akademik zaman sekarang dapetnya gampang banget. Siapapun bisa dapet gelar akademik kalo punya uang dan punya niat. Yang diliat itu sikap dan perilakunya kali. Banyak orang berpendidikan yang punya selera humor tinggi,. Tapi selera humor tingginya jangan dipake buat membodohi masyarakat. Masyrakat memang pintar, tapi masyarakat juga melihat contoh.
Gue adalah penggemar musik dan gue suka acara musik. Tapi kurang puas sama acara-acara musik di Indonesia yang lebih mirip topeng monyet alias lipsync. Dan lebih mirip Infotaiment karena mengumbar kehidupan pribadi sang host sebagai daya tarik. Dan lebih parah lagi, kehidupan pribadi dijadikan lelucon di depan publik. Tayangan musik sebaiknya ya fokus saja pada musik itu sendiri, menyajikan musik-musik berkualiatas. Musik alay pun bisa kok dijadikan musik berkualitas asal bisa ditangani dengan baik. Kalo live mendingan pake akustikan daripada mejeng dengan alat musik full tapi lipsync. Sama aja kaya liat topeng monyet beraksi di jalan raya saat lampu merah. Host dengan humor sarkas dan garing yang juga muncul dia acara humor miris. Ah sepertinya kita kekurangan SDM di bidang pembawa acara. Dan goyangan yang lebih mirip kegiatan mencuci pakaian. Mending nyuci baju beneran, pahala bantuin emak. Ya Tuhan, kenapa sih acara pembodohan kaya gini malah laku banget, apa kebanyakan rakyat Indonesia ini suka dibodohi? Apa dunia musik tanah air bener-bener udah terpuruk? sampai acara musiknya lebih mirip pertunjukan topeng monyet gini?
Ditambah lagi dengan acara reality show kehidupan Girlband, boyband dan idol group (kalosalah sebut fans nya bisa ngamuk) yang jelas-jelas nyontek konsep dari girlband atau boyband korea. Sebenernya ga masalah buat konsepnya, soalnya fans pasti pengen ngeliat kehidupan idolanya. Tapi masalah kontent nya. Kita sebenarnya lagi disuguhi sama tingkah laku dan cara bicara cewek yang bergaya imut tapi jatohnya cenderung lebih mirip sama orang cacat mental. Atau perilaku personel boyband abg yang mirip cacing kepanasan, jatohnya malah bikin telapak tangan melipat keempat jari-jarinya dan hanya menyisakan sang jari tengah yang tegak berdiri. Ditambah dengan pernyataaan bodoh kalau ada personel boyband abg yang mengaku pusing bila ga pecicilan sampe harus di periksa ke dokter. Pembodohan macam apa lagi ini? sensasi miris macam apa lagi ini? Dasar anak SMP.
Acara joget massal yang lagi ngetrend. Kalo gue sendiri bukan mempermasalahkan jogetnya. Soalnya yang berpengaruh besar bukan jogetnya. Anggaplah jogetnya sebagai bentuk pelepasan dan berekpresi. Yang perlu diwaspadai adalah konten humornya, Seperti biasa, humor sarkas tidak berperasaan oleh para host yang berpendidikan tapi nol soal etika. Para host ga berotak yang dicintai penggemarnya. Parade banci, alias mendandani laki-laki menjadi wanita dan hipnotis yang harusnya digunakan sebagai alat terapi malah digunakan untuk mainan. Tapi kalo YKS ini gue akui hipnotisnya masuk akal, dan emang kan hipnotis itu berguna untuk terapi pada phobia tertentu salah satu kegunaannya. Namun penerapan untuk bercandanya itu yang buat gue sangat memuakan. Bercanda boleh tapi ada tempat dan ga semua hal bisa dijadikan bahan untuk bercanda. Cermati konten isi acaranya. Ditambah lagi lirik lagunya, untung saja sudah diganti.
Inilah yang paling membodohi masyarakat hipnotis bohongan ala uya kuya, Karena ini salah satu acara hipnotis yang booming, acara ini mempengaruhi mindset masyarakat tentang hipnotis. Kalo hipnotis tuh nanti bakal buka rahasia-rahasia pribadi. Makanya orang jadi takut di hipnotis karena takut buka-buka rahasia pribadi -_-.
Hadeeuhh hadeeuuhhh orang ini niat banget bikin dinasti acara pertelevisian. Mungkin dia salah satu fans nya Nyi Ratu.

Ditambah lagi dengan sinetron kolosal dengan jalan cerita yang menyimpang jauh dari sejarah aslinya. Ini taun 2013, banyak orang atau anak-anak yang ga tau gimana sejarah atau jalan cerita brama kumbara dan tutur tinular sebenarnya. Ini malah disimpangkan jalan ceritanya. Akibatnya, buat penggemar sinetron ini yang ga tau jalan cerita atau sejarahnya yang sebenarnya, mereka bakal memiliki pemahaman yang salah, padahal Tutur Tinular adalah sebuah kekayaan peninggalan sejarah yang harus diketahui kebenarannya, bukan malah disimpangkan, udah mah ga tau. Pas dikasih tau malah dikasih tau hal yang salah. Ditambah lagi sinetron itu bener-bener deh. Jahatnya si tokoh antagonis udah keterlaluan banget. Ga ada kok manusia di dunia nyata yang hidupnya penuh intrik jahat kaya tokoh antagonis di sinetron. Tokoh protagonis nya juga bego kok bukan baik. Orang baik masih pake logika dan akal. Tapi liat deh tokoh protagonis sinetron ada yang pake logika dan akal ga?


Nonton berita pun harus selektif. Ada stasiun tv yang emang khusus menampilkan acara berita dan debat. Tapi berita yang kurang sehat dan debat yang ga jelas ending dan kesimpulannya, kerjaannya hanya mencari-cari kesalahan pejabat daerah dan tidak memuat berita penting yang terjadi di Nusantara seperti tengggelamnya lapindo karena banjir. Apalagi acara debatnya ga bermutu, ga menghasilkan apa-apa dan kesimpulannya pun ga jelas. Para pengacara dikumpulkan, tapi apa hasilnya?
Gue lelah deh sama acara televisi. Untung masih ada stand up comedy, masih ada acara petualangan ke pelosok Nusantara, dan masih ada mancing mania. setidaknya kalo bosen internetan masih ada yang bisa ditonton di tipi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Clariderm, Buat Yang Mau Putih Mending Ga Usah Nyoba

Review Home Snow Vanishing Cream

Review Vitacid 0.025 ( Retinoic Acid)