Pengalaman Membuat Bisnis Plan Digital Marketing



Hallo everyone, sebelumnya gue udah pernah sharing tentang suka duka gue bekerja di Digital Marketing Agency di Andaf Corporation. Kali ini gue mau share tentang pengalaman gue bikin business plan buat digital marketing. Ini kata bos adalah salah satu main job gue di kantor, selain update social media dan rekap leads. Dan ini adalah salah satu pekerjaan yang gue suka, meskipun awalnya emang pening. Sekarang sih udah ga terlalu pusing, soalnya hampir setiap campaign yang dijalankan terbantu sama adanya ads social media.

Bikin bisnis plan, sebenernya ga kebayang sih. Soalnya gue dari dulu juga ga kebayang mau sampe kerja bikin ginian. Tapi kalo sekarang harus ngejalanin ini ya gue nikmatin aja. Mungkin emang udah jalannya disana, dan emang udah ada talentanya, jadi tinggal dikembangin aja. Karena kerjaan gue bikin bisnis plan, jadi kadang gue suka iseng ngeliatin perkembangan trend yang terjadi di dunia maya. Siapa tau kan bisa diterapkan di klien yang membutuhkan solusi masalah digital marketing. Oh iya, gue sendiri lebih suka kerja simple. Jangan bayangin deh gue kerja sampe punya catatan-catatan dengan bahasa ribet, terorganisir dan lain-lain. Hampir semuanya gue lakukan spontan aja. Dan rata-rata langsung gue masukin ke plan atau diskusi dulu sama si bos juga. ide bagus tapi kalo ga di approve sama aja bohong men.



Apa yang harus diperhatikan dalam membuat digital marketing plan. Yang pertama biasanya gue harus tau dulu jenis produknya. Dan maunya masuk ke kelas pemasaran yang mana, premium, menengah dan umum/biasa aja. Soalnya beda kelas pasti beda target dan beda metode pemasaran. Metode promo kelas premium pastinya beda jauh sama promo produk kelas biasa atau menengah. Walaupun tujuannya sama-sama hard selling atau soft selling. Kalo untuk produk kelas premium biasanya kontennya lebih simple dan elegan.Tapi ga semuanya kaya gitu, tetep aja karena kami ini agency ya harus kembali ke selera klien juga. 

Menentukan target dan metode promo ini penting banget. Soalnya kita harus memilih jenis target yang sesuai dengan kriteria pasar produk yang bersangkutan. Biar promonya lebih tepat sasaran dan mendapatkan positive inquiry yang berpeluang menghasilkan penjualan. Pokoknya jangan sampe promonya lebar atau kebuang sia-sia deh karena salah bidik target pasar.





Selama ini klien yang gue tangani kebanyakan property. Ada juga banyak klien dengan jenis bisnis lain sih, kaya jasa ekspedisi barang yang jadi langganan Jakarta Notebook,Sekolah, Makanan, Akun Fanbase Kpop, dan beberapa klien lain. Walaupun kadang pas pengajuan ga goal karena satu dan lain hal.

Gue paling suka sama klien property, plannya gampang dan tepat sasaran, soalnya udah pengalaman kan yak. Udah gitu kalo property tuh simple. Ga perlu banyak gimmick asal dapetin positive inquiry aja. Karena kan emang target mereka memanfaatkan digital marketing itu buat memasarkan unit-unit rumah/apartemen mereka. Dan biasanya klien property tuh jarang yang rempong.

Buat klien yang pengen engagement fanpagenya tinggi (banyak activity dan followers), metode yang digunakan masih kuis dan gimmick. Kuis ini bisa narik followers serta meningkatkan angka jangkauan dan engagement fanpage juga. Cuma ya kekurangannya itu, kebanyakan yang follow/like itu kuis hunter. Tapi gapapalah, tanpa mereka fanpage belum tentu rame. Saling memudahkan rejeki aja. 





Bikin plan itu sama aja nyari tantangan baru. Ibarat kata kita harus siap menghadapi hal baru deh. Karena setiap klien kan kebutuhan dan produknya ga sama. Simpelnya, setiap klien itu unik. Jadi ya kita harus siap sama solusi yang beda dan unik pula. Perasaan kalo plan campaign yang kita bikin sukses itu luar biasa senengnya loh. 

Bagian mana yang menurut gue paling susah? Bagian paling susah menurut gue adalah saat bikin judul dan tema main campaign dan sub campaign. Menurut gue susah soalnya kan kadang-kadang itu harus selalu baru dan fresh yah, dan ga bisa sama sama kompetitor. Juga harus menarik dan sesimple mungkin. Itu sih kadang yang bikin gue mikir. Kalo soal metode mah kan ibaratnya hanya sekedar menentukan metode mana yang paling tepat dilakukan di campaign itu. 

Bikin business plan itu ga gampang juga ga susah. Intinya harus tepat sasaran dan dapat dipertanggung jawabkan alias di realisasi. Sesuaikan sama kebutuhan, dan tingkat budget yang dimiliki juga. Terutama jika kamu mau pilih ads sebagai salah satu metode promosi kamu. 

Kayanya sekian dulu bincang-bincang kita hari ini. Next gue bakal share lagi kalo emang penting.Makasih udah mampir, God Bless

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Clariderm, Buat Yang Mau Putih Mending Ga Usah Nyoba

Review Home Snow Vanishing Cream

Review Vitacid 0.025 ( Retinoic Acid)