Postingan

La Cigarette

Gambar
Aku menyalakan batang rokok pertama dan terakhirku hari ini. Setiap hari aku menjatahi diriku sendiri sebatang rokok kretek. Mengapa aku tidak memilih filter atau mild yang katanya lebih aman. Alasannya, aku tak suka rasa manis pada ujung batang rokok. Aku bukan perokok berat, bagiku merokok adalah pelepasan, pelepasan segala macam penat dan segala inspirasi, aku merasa keren bila merokok, membayangkan aku dapat menghasilkan karya masterpiece sambil menghirup asap yang terasa agak pahit di lidah, dan meskipun semuanya kulakukan diam-diam saat semua orang telah tertidur pulas. Sekarang aku membayangkan sebuah khayalan sederhana yang dapat kugambarkan lewat asap putih rokok. Mungkin semua ini terjadi karena nikotin telah mulai bekerja pada system syarafku. Dan membuat aku lebih merasa rilex dalam merangkai cerita yang kutangkan lewat kata-kata yang ku ketik pada keyboard laptopku. Cerita kumulai, dan diawali oleh pertemuan tokoh pertama dan tokoh kedua di depan sebuah tok...

Dua Belas Jam Sebelum Mati.

Gambar
Dua belas jam lagi saya  akan mati. Begitu yang saya rencanakan dalam hidup saya hari ini. Saya putus asa, kuliah saya berantakan dan orang tua sudah mengeluh akibat hidup susah karena saya. Adik saya pun jadi pemberontak karena saya. Dua belas jam lagi saya akan mati. Entah dengan cara apa belum terpikirkan oleh saya. Saya percaya Tuhan, dan sebenarnya saya pun takut untuk mengakhiri hidup saya. Ketakutan saya mengalahkan ketakutan apapun. Hari ini otak merajai hidup saya. Dan memegang kendali atas hidup saya yang sudah berantakan. Dua belas jam lagi saya akan mati. Tapi bukan dengan minum racun serangga. Kalau racun itu tidak mempan, toh saya harus hidup lagi dan mengalami realita hidup yang menurut bayangan otak saya pasti lebih parah. Saya juga tidak mau menusuk tubuh saya dengan pisau. Rasanya pasti menyakitkan dan berdarah-darah. Atau mati gantung diri. Kasihan kalau nanti orang-orang yang hidup membersikan mayat saya. Saya sedang depresi berat. Dan mati mungk...

Ayah, Aku Bukan Pecandu Narkoba

Gambar
Ditemani sebatang Djie Sam Soe milik ayah yang diambil diam-diam. Ayah, aku bukanlah pecandu narkoba, meskipun aku adalah pengecut besar yang dua tahun lagi akan berusia seperempat abad. Tapi aku adalah perokok, meski sesekali, dan itu pun tak lebih dari sebatang. Dan hanya kulakukan saat aku sedang penat. Maaf aku mengambil tiga batang rokokmu yang tergeletak di atas meja. Saat kau jatuh tertidur malam ini. Ayah, sekian lama aku hidup jauh darimu, kau pasti tidak tahu kalau akau menderita insomnia berat, dan hanya akan mulai jatuh tertidur saat matahari mencumbu langit pagi dan para ayam dan burung terbangun dari tidur mereka. Ayah, maafkan aku. Ayah, aku bukanlah penjudi, bukanlah pemabuk dan bukanlah pecandu dan pengedar narkoba, kendatipun hidupku sudah hancur berantakan. Dan aku tidak tahu apakah hidupku ini bisa diperbaiki atau tidak. Aku tak mau melarikan diri dari kenyataan ayah. Dan aku hanya butuh sedikit ruang dalam otak. Agar setidaknya aku bisa sedikit mera...